-Gue ya gue, elo ya elo-

Rumput tetangga biasanya lebih hijau daripada rumput sendiri.
Ayam tetangga biasanya lebih keras kokoknya daripada ayam sendri.
Pohonnya tetangga biasanya berbuah lebih lebat daripada pohon sendiri.
Intinya, ga puas ama punya sendiri karna ngLiat punya orang lebih baik dari punya sendiri.

Suatu hari saya bertemu seseorang.
Bisa dibilang seorang avatar....
Mengamati adalah hobinya, Cenayang adalah nama tengahnya, Membaca pikiran seolah adalah keahliannya (Ada yang merasa?Merasa lah....)
Dalam beberapa waktu bersamanya, gW yang tadinya seperti tulisan yang dicetak miring di atas, disadarkan untuk bersyukur atas apa yang gw punya.
Gw belajar untuk menghargai yang gw punya karena dia dengan segala keangkuhannya menghadapi hidup telah mengajarkan bahwa tak selamanya yang bikin gw sirik itu akan bikin gw sirik.
Dia tak pernah mengucapkan atau menyatakan.
Tapi justru dari diamnya ia, gw banyak belajar.
Kemudian gw merasa menjadi a better person
Lama kelamaan dan tanpa gw sadari gw jadi memuja si avatar ini.
Mengikutinya.
Mencintainya.
(Nyaris) menginginkannya.

Sayangnya, cinta selalu diikuti oleh harapan.
Tapi harapan tak selalu menjadi kenyataan.

Ketika suatu hari si avatar mulai bertingkah di luar dari yang gw harapkan.

Diawali dengan kalimatnya yang (bisa) membangun sebuah self-fulfilling prophecy bahwa gw dan seseorang tidak bisa bersatu....
Siapa dia yang bisa bicara demikian?rutuk gw dalam hati.

Mulai berusaha menjudging Kehidupan gw....
Tidak suka diganggu privacynya, tetapi apakah dia sendiri tidak merasa pernah mengacaukan privacy seorang Ophy?

Pelan-pelan, cinta itu memudar.

Yang ada hanyalah sebuah tekad, sebuah dendam, sebuah kebencian.
Untuk membalikkan keadaan.
Dan mengumumkan,
" Gue ya gue, elo ya elo. Terimakasih sudah mengajarkan gue tentang arti sebuah privacy"
Namun, mulai sekarang mari kita sama2 saja belajar.
Apa itu arti PRIVACY.