Selama ini dia berdiri di luar lingkaran.
"Mengawasi, sambil mengamati"
Itu yang dia katakan.
Selama ini dia dingin, dan menarik diri.
"Mencoba tidak terlalu menggunakan emosi"
Saya meringis mendengarnya, mengetahui ada kesamaan pada orang yang selama ini saya anggap tidak pernah peduli.
Selama ini dia menyebut dirinya : "SAYA"
"Tapi bukan berarti saya nggak sayang kamu, saya sangat sayang kamu. Kamu masih punya saya, ******** kamu satu lagi. Jangan pergi"
Saya pun menangis diam-diam dalam hati.
Ingat kalau selama ini saya jarang pamit padanya,
saya jarang mengobrol dengannya,
saya jarang berterusterang padanya,
saya jarang berterimakasih padanya,
saya tidak menyiapkan satu ruang dalam denah kasar kehidupan saya untuk dirinya.
Tadi malam saya menyadari semuanya.
Otosan, arigatoo gozaimasu!
0 opinion(s):
Post a Comment