Gleitzeit ***

Suatu pagi yang sepi, saya menginjakkan kaki di lantai 6 gedung suatu badan usaha milik negara. Saat langkah tegap saya memasuki ruangan, saya terhenyak. Tidak seperti biasanya, ruangan saya sudah dipenuhi para pegawai. Saya lirik jam tangan, ah masih setengah delapan kurang sepuluh. Saya melongok ke ruang manajer saya. Dia sudah siap siaga sedia antar jaga di depan PCnya. Loh? Loh? Loh? Kok ini sudah datang semua? Sungguh pemandangan di luar biasanya.

" Ibu Atik, jam tangan saya rusak kali ya? Jam segini udah pada lengkap nih semua personil?" Saya akhirnya bertanya pada supervisor saya.

" Oh Ophy, kamu belum tau ya? Sekarang ini ada peraturan jam kerja baru. Jam kerja kita bukan jam 8-5 lagi. Kamu boleh pilih, mau kerja jam 1/2 8 sampai 4 atau jam 9 sampai setengah 6?"

" Loh? Serius?"

" Iya dong, jadi kamu bisa pilih datang lebih pagi dan pulang lebih cepat atau datang lambat dan pulang lebih lambat"

" Hmm..."

"Menurut saya kamu cocok yang pilihan kedua, Ophy. Kamu katanya suka kurang tidur dan kalau malam suka lembur"

"Wah Ibu tau aja"

"Kamu merasa disiksa kalo bangun jam empat berangkat jam lima"

"Wah, ibu hebat bisa baca pikiran"

"Kamu sebenernya ingin naik kereta, tapi takut telat ngantor dan kena sangsinya"

"Nah!"

"Kalo begitu, ambillah pilihan kedua, Nak. That's what Gleitzeit for"

"Tentu saja, Bu. Tanpa perlu mikir dua kali kok"

SELESAI

* Gleitzeit adalah istilah untuk jam kerja lentur dalam bahasa Jerman
**Tulisan ini fiktif dan harapan penulis belaka
*** = * + **