Intisari Mei datang.
Seperti biasa yang dibaca duluan adalah yang paling belakang.
Berbicara singkat tentang Puncak Kebahagiaan.
Berikut saya beri cuplikan tulisan.
Jakarta, 1963. Di Jln. Gunung Sahari, Jakarta Pusat dibuka resto minang Lapeh Salero. Dapur resto sedemikian sibuk, ada yang mengulek sambal, memotong sayuran, wajan besar berkepul-kepul, dan semua awaknya bicara bahasa Minang. Juru masak menuangkan kuah rendang ke sebungkus nasi, lalu diberikan kepada dua orang anak sebaya saya, yang membayar untuk itu. Keduanya saya kenali sebagai penjaja koran di bioskop Cathay yang sekarang jadi supermarket. Mereka berdua bergegas ke pojokan, berjongkok. Makan nasi sebungkus berdua. Menjilati jari berlumur rendang. Nikmat sekali.
Saya teringat pakar psikologi humanis, Abaraham Maslow, tentang puncak kebahagiaan. Apakah kedua anak itu tengah mencapai "puncak"? Nasi kuah rendang yang dibeli dengan keringat sendiri, dengan rasa bumbu rempah menyengat lidah telah memberi mereka pengalaman kejut. Walau hanya cukup untuk membeli sebungkus nasi kuah, mereka syukuri rezeki yang diperoleh hari ini, dengan cara ikhlas menyantapnya.
Sampai saat ini, setiap kali makan saya terus dibayangi sosok-sosok kecil 45 tahun lalu itu. Rasa setiap suap coba saya resapi, seperti mereka dulu. Terkadang saya ingin bertemu dengan kedua anak itu lagi. Sekedar melihat, masihkah nasi kuah rendang menjadi puncak bagi mereka? Mungkin, puncak itu terus bergerak, mengikuti status sosial atau gaya hidup. Namun, terkadang ada hal yang bagi orang lain sepele, tapi ternyata bisa membuat seseorang bahagia. Misalnya, hanya makan nasi berlauk tahu goreng plus cabe iris campur kecap dan ulekan bawang putih saja sudah cukup mengantarnya ke "puncak". Seperti saya.
(Not, Intisari Mei 2009)
... ya, bahkan bisa juga puncak kebahagiaan datang dalam wujud yang sesederhana berkumpul, bertukar cerita dan tertawa.
Bahagia bisa berkumpul dan tertawa bersama kalian semua tadi pagi, Cikaso B5. Jarang-jarang bisa saling mencela begini dengan dimoderasi Mister Edi. Hihi.
Bahagia bisa bertukar cerita dan menikmati sore ini bersama Anda. Mudah-mudahan saya bukan satu-satunya pihak yang berbahagia. Hohohoho.
Terima kasih ya :)
2.5.09
Bahagia
Directed by oPHy at 11:54:00 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 opinion(s):
:)
*tersipu-sipu
Adeeeuuuuh!!!!!!
Post a Comment