Grief is the emotional response experienced in the early phase of bereavement
(Papalia, Olds& Feldman, 2006)
Bereavement is the process of adjusting to the lossof someone whom is close
(Papalia, Olds& Feldman, 2006)
Kedua istilah di atas digunakan dalam penjelasan mengenai kematian dan kehilangan seseorang yg dekat dengan kita akibat kematian. Tapi setelah gw pikir-pikir (sejak sebelum UAS loh sudah mikir-mikir...dan lebih kepikiran lagi begitu gw baca ulang materi ini menjelang UAS Psikologi perkembangan beberapa waktu yang lalu), cocok juga nih teori kalo dikaitkan dengan fenomena patah hati atau (biar keren mah) broken heart.
Dalam Classic Grief Work Model, dijelaslan bahwa dalam menghadapi kehilangan akibat kematian orang yang dekat dengan kita, kita akan melewati beberapa tahap sebagai berikut, yakni:
a. Shock dan Ga percaya
b. Tenggelam dalam memori orang yang sudah meninggal tersebut
c. Resolusi atau udah mulai bisa kembali "hidp normal", ga terlalu mikirin almarhum/ah orang yg kita sayang meskipun kadang2 suka kepikiran
Jika teori di atas dikaitkan dengan "broken heart" dan "Orang yg sudah meninggal" diganti dengan "Orang/sesuatu yg bikin patah hati sepatah-patahnya", rada-rada cocok kan?hehehe...
Pertama-tama, saat si "Orang/sesuatu yg disayang" bikin kita patah hati, sebagian besar dari kita akan shock dan ga percaya dibikin patah hati. Responnya bisa macam-macam. Ada yg (sok) biasa-biasa saja tapi hati kecil menjerit sakit, ada yang nangis siang-malam mpe mata bengkak segede bantal bayi, ada yang menerima dengan lapang dada meskpiun sedih setengah mampus dan lain sebagainya....
Kedua-dua, dari shock dan ga percaya, mulai ada penerimaan terhadap takdir dari Yang Maha Kuasa ini. Meskipun berusaha menerima, memori dengan "yang disayang" selalu muncul selama ada pencetus yang membuka kesempatan munculnya memori tersebut. Misalnya, liat siomay ingat dia, liat bioskop ingat dia, liat toko buku ingat pernah ke sana ama dia, liat air mancur ingat kalo di rumah dia ada air mancurnya, liat duit ingat dompet si dia tebal duitnya dan lain sebagainya. Pokoknya mah liat apa pun yang pernah ada dalam pengalaman kita dan "yang disayang" langsung bisa bikin mata berkaca-kaca, hati teriris-iris, tenggorokan kayak dikerok, dan sebagainya.....
Ketiga-tiga, Setelah melalui masa yang bisa jadi cukup lama bisa jadi cukup sebentar juga (tergantung masing-masing indvidu dalam menghadapi masalah), akhirnya kita mulai bisa membuka diri dan bangkit dari masa lalu dengan si "yang disayang". Disini nih yang tadinya cukup lama living in the shadow overhead and being lonely for so long menemukan way back into love-nya (Baca blog si Adint) dengan cara masing-masing. Ada yg sibuk sama teman-teman, organisasi, kursus, atau sibuk tepe-tepe nyari gebetan baru (mungkin malah sudah menemukan pasangan baru lagi)
Nah demikianlah penjelasan fenomena "Broken Heart" jika ditinjau dengan menggunakan
Classic Grief Work Model. Masing-masing kita tentu saja pernah/akan/ sedang mengalami patah hati dan semoga saja yang gw tulis di atas cukup menggambarkan. Buat yang akan, hati-hati saja. Mudah2an ga terlalu lama berada dalam tahap 2(tenggelam dalam kenangan) karena jujur aja, gw yang sedang mengalaminya ngerasa cukup sakit sekali, Teman-teman...(Ah, jadi curcol kan gw?)
Yeah...tapi biar sakit, i enjoy it soooo much... XP haha, dasar gw masokhis....
Buat yg pas baca ini baru aja bikin seseorang patah hati atau malah berencana bikin patah hati,
Yah... let's hope korban atau calon korban kalian bisa balik normal lagi dengan cara-cara yg positif,, Not Pretend to kill her/his self atau malah beneran do suicide atau ngedrugs atau mabok-mabokan atau yang lebih parah lagi decide to be a gay or lesbian (Bukan berarti menjadi gay atau lesbian itu salah, hanya saja yg tadinya heterosex lalu memutuskan jadi homosex hanya krna trauma menjadi heterosex tentu aja memprihatinkan).
Spesial buat kamu,
Tentu saja kamu tidak sampai membuatku trauma menjadi heterosex karena dari dulu aku udah bisex qo=),
Tentu saja dampaknya beyond your imagination (itu juga klo kamu berimajinasi tentang keadaanku terlebih dahulu sebelum kamu memutuskan bikin aku patah hati), tapi tenang saja...
Though i will miss you, you always be with me and i will rely on your presence in me to give me strength....
11.6.07
Broken Heart Ditinjau dengan Classic Grief Work Model
Directed by oPHy at 4:46:00 PM
Episode: Poison[ed]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 opinion(s):
Post a Comment