12.10.09

Langit Biru

Kamu yang meminjamkan warna padaku,
lalu aku pun sadar namaku sekarang jadi bertambah panjang.
Langit Biru.
Kini mereka memanggilku begitu.

Mereka pikir betapa dekatnya kita.
Mereka katakan betapa samanya kita.
Mereka bahkan bingung siapa meminjamkan biru pada siapa.

Kamu tertawa-tawa.
"Lihat, Puteri. Seolah kita kembar bukan? Seolah kita tidak terpisahkan!"

Sementara dalam diam aku merenung,
"Langit dan Samudera. Begitu dekat, begitu sama. Tapi pernahkah kau berpikir, wahai Pengembara, di titik apa Langit dan Samudera bertemu? Tidak ada. Langit dan Samudera memang selalu bersama, tapi tidak digariskan untuk bertemu, bahkan untuk sekali saja"

2 opinion(s):

aryokuncoro said...

langit dan samudera memang takkan pernah bertemu. Namun butir demi butir uap air dari samudera akan mendaki menuju langit nun jauh di atasnya.

dan sesampainya di langit, lama kelamaan butir butir air itu akan kembali kepada birunya samudera. menciptakan sebuah interaksi tak terpisahkan antara keduanya.

oPHy said...

Ahhh .. Captain, my fellowers ...
saya suka dengan kelanjutan cerita versimu :)

 
Header image by oPHy
Template by suckmylolly.com